Day #13 Writing Challenge: What are you excited about?

What are you excited about? Dulu, waktu SMP, telepon berdering saja bisa membuat saya terlonjak bahagia. Bertanya-tanya, siapa ya yang menelepon? Teman baru-kah? Fans rahasia yang cuma ingin mendengar suara saya kah? #eh Berangkat sekolah setiap hari pun saya senang, ada apa yang akan terjadi hari ini? Menunggu jam istirahat untuk minum es buah pun saya sudah excited.

Waktu kuliah, tidak setiap hari saya bersemangat bangun pagi untuk masuk kelas. Cuma di hari-hari tertentu saja. Tidak perlu disebutkan alasannya, takut riya’ #eh. Yang jelas sekarang, hal-hal itu sepertinya sudah jauh sekali. Bukan berarti perlu hal-hal lebih besar untuk membuat bersemangat, tapi mungkin apa yang menjadi prioritas sudah berbeda.

Mengunjungi tempat baru, membaca buku bagus, menonton film seru, bertemu kawan, masih tetap menjadi hal-hal yang menyenangkan bagi saya. Tapi, tidak lagi membuat saya terlonjak bangun pagi dengan semangat dan langsung bersiap-siap sepenuh hati.

Kadang, di hari-hari yang malas seperti hari ini apa yang membuat saya bangun dan mulai bergerak adalah ketika terpikir sebuah makanan, melihat resepnya, dan ternyata saya punya bahannya semua! Yeay!

Biasanya, seberantakan apa pun rumah saat itu, saya bisa bergerak dengan cepat beres-beres agar bisa cepat memasak. Lebih excited lagi kalau sewaktu dimasak ternyata wangi masakannya sesuai harapan. Hmm… Bahagia. 🙂

Tapi, kalau gagal biasanya kecewa berat sih. Hahaha. Mungkin memang begitu, apapun yang membuat excited, ketika terjadi sebaliknya rasa kecewanya juga besar.

Ada juga hal kecil yang membuat saya excited. Di sebelah apartemen saya, tinggal seseorang yang punya kucing kecil berhidung pinky. Kadang, kalau saya pulang dan melewati pintu rumahnya, si kucing akan menyapa saya dari jendela. Nggak penting, sih, hehe. Tapi, kalau saya lewat situ suka harap-harap cemas si kucing bakal ada. 😀

Oh, iya, satu lagi yang pernah membuat saya excited baru-baru ini. Nonton AADC 2! 😀 Mungkin karena saya agak mirip dengan Alya ketika AADC booming pas sekali dengan generasi saya, maka saya jadi penasaran kelanjutannya. Walau ternyata Alya nggak main lagi di sekuel ini, dan walau plot ceritanya jadi agak lame ketika saya tonton di usia ini, tapi saya tidak menyesal menontonnya. Terutama karena teman nontonnya yang seru!

Komentar-komentar absurd dari teman sebelah kiri dan kanan, di adegan yang seharusnya romantis tapi malah membuat kita terpingkal-pingkal, celetukan spontan tentang plot dan pilihan kata dari script writer-nya, benar-benar refreshing! Kayaknya, kalau ada momen nonton bareng mereka lagi, saya bakal excited juga. 🙂

Ternyata, ada hal-hal yang tak berubah yang masih bisa membuat saya excited. 🙂

5 comments

Tinggalkan komentar